waspadai tampek pada anak kecil

Tampek atau campak merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi morbillivirus. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak-anak. Meskipun termasuk penyakit yang biasa menyerang masyarakat, sebaiknya orang tua tidak menganggap remeh jika si kecil terkena tampek.

Gejala tampek ini awalnya mirip dengan flu, yaitu demam tinggi. Namun pada tampek, gejala demam tinggi ini akan diikuti oleh mata yang memerah dan berair, batuk kering, sensitif terhadap cahaya, bersin-bersin, atau diare. Bahkan bila demam tubuhnya terlalu tinggi, anak juga bisa mengalami kejang.

Berikutnya akan muncul bercak-bercak merah yang menjalar mulai dari belakang telinga hingga ke leher, dada, punggung, perut, dan kaki. Bercak yang muncul ini dapat berlangsung selama lebih dari seminggu. Pada akhirnya bercak ini akan berkembang dan membesar. Biasanya pada tahap ini batuk anak akan semakin parah. Demamnya semakin tinggi dan nafsu makannya menjadi berkurang.

Bercak merah yang timbul saat anak terkena penyakit tampek menunjukkan seberapa parah infeksi yang diderita si kecil. Semakin banyak bercak yang muncul di tubuh anak, maka menunjukkan penyakit yang dideritanya semakin parah.

Hal lain yang harus diperhatikan saat anak terkena campak adalah usahakan agar si kecil tetap bersih dengan cara dimandikan. Jika anak tidak mandi, maka keringat yang ada di tubuhnya akan menimbulkan rasa gatal dan membuatnya ingin menggaruk. Kondisi ini bisa memicu timbulnya infeksi baru pada bercak di kulit.

Jika si kecil terkena campak, maka orang tua bisa melakukan beberapa hal berikut, yaitu:
1. Anak yang terkena campak sebaiknya tetap mengonsumsi makanan yang bergizi dan mudah dicerna untuk menunjang daya tahan tubuhnya. memberikan makanan dalam porsi kecil namun sering, bisa membantu mencegah komplikasi lain yang mungkin timbul.

2. Istirahat cukup dan berikan cairan yang lebih banyak dari biasanya agar tidak dehidrasi.

3. Usahakan untuk tidak membawa anak keluar rumah. Selain agar tidak menularkan penyakit ini ke anak-anak lainnya, ini dilakukan untuk menjaga kebersihan tubuh anak.

4. Anak biasanya akan menjadi sangat sensitif terhadap cahaya lampu. Oleh karena itu sebaiknya berikan penerangan yang tidak terlalu silau di ruang tidur anak.

5. Konsultasi ke dokter agar bisa mendapatkan pengobatan yang tepat dan kondisinya tidak menjadi semakin parah.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel